Saturday, 24 June 2017
Home »
» 10 Amalan Sunnah Pada Hari Raya Idul Fitri
10 Amalan Sunnah Pada Hari Raya Idul Fitri
10 Amalan Sunnah Pada Hari Raya Idul Fitri
1. Mandi Besar
Dalam sebuah riwayat, Ibnu Umar biasa melakukan mandi besar sebelum berangkat ke tempat shalat Idul Fitri. “Diriwayatkan, sesungguhnya Ibnu Umar biasa mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum pergi ke tempat shalat.” (HR. Malik)
2. Sarapan Sebelum Shalat
Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengisi perut/sarapan dahulu sebelum shalat Idul Fitri. Hal ini bermanfaat untuk kesehatan, karena kita terbiasa sahur di pagi hari, sehingga perut kita tidak sakit. “Anas ra. berkata: Nabi SAW tidak pergi shalat Idul Fitri melainkan sesudah makan beberapa biji kurma dengan hitungan ganjil.” (HR Ahmad dan Bukhari)
3. Mengenakan Busana Terbaik
Memakai baju terbaik itu tidak harus baru, melainkan baju yang paling bagus yang kita miliki. Tentu tidak apa-apa membeli baju baru, asal tidak berlebih-lebihan dan bertujuan untuk bermewah-mewahan di hari raya.
Hasan As-Sibti ra. berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbaik, memakai wangi-wangian terbaik, dan berkurban dengan hewan yang paling berharga.” (HR. Hakim)
Berkurban di sini tentunya untuk dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha.
4. Shalat di Lapangan
Sebuah hadits Rasulullah SAW menjelaskan bahwa Shalat Idul Fitri dan Idul Adha pelaksanaannya di lapangan. Namun tentu saja, tidak ada larangan untuk dilaksanakan di masjid.
“Dari Abu Said Al Kudri, ia berkata, “Rasulullah SAW keluar menuju mushala (lapangan) pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Yang pertama beliau kerjakan adalah shalat.” (HR. Bukhari)
Penjelasan bahwa Rasulullah SAW juga shalat Ied di masjid dalam hadits berikut: “Abu Hurairah ra. berkata: Pernah mereka kehujanan pada hari Ied, lalu Nabi SAW shalat Ied bersama mereka di masjid.” (HR. Abu Dawud)
5. Menuju Lapangan dengan Jalan Kaki
Berjalan kaki menuju tempat shalat Ied merupakan kebiasaan Rasulullah SAW. Namun bukan berarti kita tidak boleh berkendaraan (mobil atau motor) tentunya. Ini hanya keutamaan saja.
“Ibnu Umar ra. berkata: Rasulullah SAW jika pergi shalat Idul Fitri dengan berjalan kaki dan kembalinya juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah)
6. Mengambil Arah Jalan yang Berbeda
“Ibnu Umar ra. berkata: Sesungguhnya Nabi SAW pernah pergi melaksanakan shalat Ied dengan mengambil satu jalan dan kembalinya mengambil jalan yang lainnya.” (HR. Abu Dawud)
Tentunya hal ini dapat dilakukan apabila memungkinkan. Kalau tidak bisa, insya Allah tidak akan mengurangi nilai ibadah shalat Ied-nya.
7. Wanita Haid Boleh Hadir di Lapangan
Wanita Haid tidak boleh ikut melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Namun, Rasulullah SAW tidak melarang kehadirannya di area dekat pelaksanaan shalat Ied (lapangan).
“Ummu Atiyah ra. berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan kami membawa serta anak-anak perempuan yang hampir baligh, yang haid, dan anak-anak perempuan yang masih gadis pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Namun perempuan-perempuan haid tidak boleh shalat.” (HR Muslim)
8. Bertakbir pada Hari Raya
Di dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman, “… dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan shaum serta bertakbir (mengagungkan) Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah 2: 185)
Ayat ini menjelaskan tentang perintah Allah untuk bertakbir seusai menuntaskan shaum.
Dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Hakim, Azzuhri menjelaskan, “Nabi SAW berangkat shalat Idul Fitri. Beliau bertakbir mulai dari rumahnya sampai di tempat shalat (lapangan).”
9. Cara Shalat Ied
Pelaksanaan shalat Ied seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW dilakukan sebanyak dua raka’at, sepeti shalat Subuh. Namun, ada beberapa perbedaan, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut: “Amr bin Auf ra. Berkata: Nabi SAW bertakbir pada shalat Ied tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua sebelum membaca Fatihah.” (HR. At-Tirmidzi)
10. Saling Mendoakan
Dalam perayaan Idul Fitri, kita dianjurkan untuk mengucapkan doa sebagaimana yang biasa dilakukan para sahabat. Jubair bin Nafi mengatakan, sahabat biasa mendoakan dengan mengucapkan: “Taqabbalallaahu Minna Waminkum” yang artinya mudah-mudahan Allah menerima amal ibadah kita.
Demikian amalan baik yang dicontohkan Rasulullah SAW suri tauladan kita dan para sahabatnya pada Hari Raya terutama Idul Fitri yang akan kita rayakan sebentar lagi.
Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh Sahabat.....
تَÙ‚َبَّÙ„َ اللّÙ‡ُ Ù…ِÙ†َّا Ùˆَ Ù…ِÙ†ْÙƒُÙ…ْ صِÙŠَÙ…َÙ†َا Ùˆَ صِÙŠَÙ…َÙƒُÙ…ْ ÙƒُÙ„ُّ عَامٍ Ùˆَ Ø£َÙ†ْتُÙ…ْ بِØ®َÙŠْرٍ
"Semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu (amalan kita), puasaku dan puasamu (puasa kita), Menjadikan hari-hariku dan hari-harimu (hari-hari kita) selalu dalam kebaikan"
Sumber: Kajian Ustadz Dr. H. Aam Amiruddin, M.Si. Lc.
0 comments:
Post a Comment